Kementrian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) mencatat penambahan total kasus konfirmasi Omicron sebanyak 414 Orang pada Sabtu (8/1) kemarin. Dari 414 orang, sebanyak 50 orang dengan kasus transmisi lokal dan sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Selain itu, orang yang terpapar varian Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi dosis ke-2.
Varian Omicron diklaim mampu menyebar atau bermutasi 70 kali lebih cepat di
jaringan yang memperluas saluran udara jika dibandingkan dengan varian Delta.
Faktor ini juga yang jadi penyebab terjadinya penularan infeksi Covid-19 varian
Omicron lebih cepat terjadi di Indonesia.
Walaupun penyebaran Omicron lebih cepat. Tetapi di sisi lain, perkembangan
varian Omicron di jaringan paru-paru 10 kali lebih lambat jika dibandingan
varian asli virus Corona. Meski begitu, jurnal ilmiah dari Universitas Hong
Kong yang dipimpin oleh Dr Michael Chan Chi-Wai mencatat bahwa tingkat
keparahan infeksi Covid-19 ditentukan tidak hanya dari perkembangan virus
tetapi juga oleh respon imun setiap orang terhadap virus Corona.
Baca juga : Omicron Melemahkan Vaksin
Dilansir dari Goodhouskeeping, varian Omicron hanya menunjukkan gejala yang
umum seperti penderia Covid-19 asli. Sejumlah laporan Badan Kesehatan Dunia
(WHO), infeksi varian Omicron cenderung membuat seseorang merasa lelah, nyeri
tubuh, dan flu biasa dibandingkan kehilangan rasa atau penciuman yang disebut
anosmia.
Menurut kepala Royal Society for Public Health Christina Marriot, orang
yang sudah melakukan vaksinasi dosis ke-2 tidak akan menunjukkan gejala yang
parah. Namun Infeksi virus omicron yang terus berkembang mengakibatkan
peradangan dalam tubuh akibatnya bisa mengancam jiwa jika tidak ditangi segera.
Satgas penangan Covid-19 menyatakan kasus varian Omicron di berbagai negara
harus disikapi masyarakat dengan tidak melakukan perjalanan keluar negeri,
apabila tidak mendesak. Pemerintah terus berupaya keras mencegah penyebaran
varian Omicron yang terdeteksi dari para pelaku pejalanan luar negeri.
"Banyaknya masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan dan
mobilitas yang tidak terkendali merupakan situasi yang mendukung kasus.
Terumasuk Omicron untuk semakin meluas dan berpotensi menimbulkan lonjakan di
lokasi lainnya," kata juru Biacara Satgas Penangan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito melalui akun BNPB di
Youtube.
Wiku memohon kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan,
meskipun telah divaksin lengkap. Disiplin memakai masker dan sebisa mungkin
menjaga jarak dan menghindari kerumunan adalah kunci mencegah penluaraun.
Mematuhi prokes menjadi alasan penting untuk memustuskan rantai penyebaran
Omicron ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencatat bahwa varian Omicron sudah
menyebar lebih ke 77 negara hingga pekan lalu. WHO juga telah mengeluarkan
arahan agar terhindar dari penularan varian Omicron sebagai berikut :
- Melakukan social distancing
- Memakai masker 3 lapis dan menutupi area hidung, mulut dan dagu.
- Menjaga kebersihan tangan
- Melakukan vaksinasi Covid-19
- Menhindari ruangan dengan ventilasi yang buruk
Tidak hanya menerapkan prokes yang ketat, faktor yang paling penting adalah
menjaga imun tubuh agar tetap kuat. Berolahraga dan melakukan hidup sehat juga
sebagai pilihan ampuh untuk terhindari dari varian Omicron. Seperti yang sudah
di bawah di atas, Imun tubuh menjadi faktor penting dalam infeksi virus Corona
varian Omicron ini.
Butuh APD medis masker, face shield, hazmat, goggles dengan izin Kemenkes dan standard Eropa? Chat kami segera!
PT Alpha Kencana Perkasa siap membantu mencarikan kebutuhan APD yang anda butuhkan dengan jaminan After Sales yang baik dan juga standarisasi produk sesuai yang dibutuhkan. Informasi mengenai APD medis atau non-medis bisa langsung mengunjungi halaman kontak atau chat kami segera. Terima kasih.
0 Comments: